ia berkata padanya, "aku cinta kamu". dijawabnya dengan, "aku cinta padamu pula" dan beranjaklah mereka naik ke ranjang.
apakah ia berkata jujur? "aku cinta padamu" yang mengandung kejujuran? tak ada orang selain ia yang tahu. paling tidak, pikirannya menganggap ia mengungkapkan kejujuran.
tapi, tidakkah didengarnya, kata kata lain yang ia hadirkan? kata yang keluar tidak ia sadari?
mungkin tidak.
tak didengarnya, kata mata, lewat sorotan ia yang menginginkan sesuatu. tak didengarnya, kata suara, lewat nada bicara ia yang memuat keraguan. tak didengarnya, kata tangan, lewat kekakuan ia saat genggam tangannya. tak didengarnya, kata udara, lewat hawa tak nyaman waktu ia peluk tubuhnya. tak didengarnya, kata syaraf, lewat kasar gerakan ketika ia melumat bibirnya.
hanyut dalam cinta, pernah dialaminya. dalam kata cinta yang keluar hanya dari mulut ia. kata yang membutakan semua inderanya. kata yang tak bermakna sama, dengan kata kata lain yang ia ucapkan tanpa sadar.
dan.. karam dalam cinta, kini sedang ditanggungnya.
*terinspirasi oleh akting seorang bintang sinetron serta bahasa non verbal.
© 2007 oleh FA Triatmoko HSLabels: dunia dan peradaban |